Maximazing Your Child’s Potential

Siapa yang tidak kenal dengan Thomas Alva Edison? Dia adalah salah satu penemu terbesar di dunia. Pada waktu kecil Thomas di anggap sebagai anak bodoh dan tuli. Bahkan gurunya menganggap bahwa Edison kurang layak belajar disekolah resmi karena keterbatasannya. Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja. Nancy memutuskan untuk menjadi guru pribadi bagi pendidikan Edison di rumah. Semangat sang ibu telah menjadikan puteranya percaya bahwa dirinya memiliki potensi. Edison terlihat memiliki potensi sebagai penemu, dimana Edison kecil dengan leluasa menyalurkan minatnya dalam membaca buku-buku ilmiah dewasa, dan melakukan penelitian-penelitian kecil. Akhirnya, sang ibu berhasil membimbing Edison untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya sebagai penemu. Kita mengenal dia sebagai seorang ilmuwan yang  telah menghasilkan 1.039 hak paten. 

Kisah diatas memberikan pesan yang menarik bagi kita sebagai orangtua dalam mengembangkan potensi anak, yaitu: 

  1. Mempercayai bahwa setiap anak memiliki potensi. Sangat baik bila kita sebagai orangtua mempercayai bahwa setiap anak memiliki potensi. Potensi yang dimiliki oleh anak adalah pemberian dari Tuhan, baik itu dari bawaan sejak lahir maupun melewati proses belajar dan latihan. Dengan menyadari hal ini, kita ditolong untuk menghargai anak dan tidak memaksakan kehendak kita, saat potensi yang dimiliki oleh anak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Misalnya, orangtua mengharapkan anak memiliki potensi di bidang science, namun ternyata potensi anak dibidang seni. 
  2. Fokus pada kelebihan anak. Sebagai orangtua, mana yang akan kita pilih, mengembangkan kekuatan anak atau memperbaiki kelemahannya. Apabila kita terlalu berfokus pada kelemahan anak dan terus mempersoalkannya, maka akan membuat anak cenderung ikut berfokus pula pada kelemahannya dan mengabaikan kelebihannya. Hal ini akan membuat anak cenderung merasa tidak percaya diri dan kelebihannya pun menjadi tidak berkembang. Sebaliknya saat kita fokus pada kelebihan anak dengan mendukung dan mengembangkan kelebihan anak secara optimal, maka kita akan melihat anak semakin percaya diri. Rasa percaya diri akan membuat anak dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. 
  3. Kenalilah potensi anak . Orang tua perlu membimbing anak untuk mengenali potensi yang telah diberikan oleh Tuhan kepada anak. Salah satu cara sederhana mengenali potensi adalah dengan melihat interest yang dimiliki anak. Interest adalah ketertarikan atau minat anak pada suatu bidang. Psikolog Mihaly Csikszentmihalyi lewat bukunya Flow: The Psychology of Optimal Experience menggambarkan interest ini seperti seseorang hanyut, menikmati, dan tenggelam tatkala melakukan suatu bidang tertentu. Jadi potensi anak dapat saja dikenali melalui minatnya ataupun tatkala anak terlihat sangat menikmati, mengalir, tenggelam dalam melakukan suatu bidang tertentu. Tentu saja hal ini terkait dengan bidang-bidang yang bersifat positif dan membangun. 

Dengan demikian, marilah kita sebagai orang tua mulai memfokuskan diri pada bakat dan kelebihan yang dimiliki oleh anak. Sehingga anak-anak kita pun dapat berkembang sesuai dengan potensi yang diberikan Tuhan kepadanya dan berkarya bagi kemuliaan Tuhan. “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! “ (Rm 11:36).

 

Rina Novita Wijayanti, M.K.
IPEKA Counseling Center

Other News

Selamat kepada 35 Murid IPEKA yang Lulus SNBP 2024!

View this post on Instagram A post shared by Sekolah Kristen IPEKA (@sekolahkristenipeka)

Kunjungan Re-Akreditasi ACSI-WASC ke IPEKA INTEGRATED Christian School

Dalam upaya berkelanjutan untuk mempertahankan standar pendidikan yang tinggi, IPEKA Integrated Christian School (IICS) baru-baru…

Menerapkan Strategi Good Cop-Bad Cop dalam Parenting

Dalam perjalanan membesarkan anak, orang tua sering kali mencari strategi yang efektif untuk mendidik dan…

Kunci Sukses Membangun Generasi Unggul bersama IPEKA

Dalam perjalanan mendidik anak menjadi individu yang sukses, percaya diri, dan penuh empati, seringkali kita…