“Mama, Aku melakukannya karena…”

sekolah_kristen_ipeka_ibu_dan_anak_perempuan
Dua anak sedang berjalan bersama di sebuah taman. Kedua anak tersebut melihat ada seorang pemuda yang sedang berlari dan pemuda tersebut tidak menyadari selembar uang telah terjatuh dari tasnya. Salah satu anak mengatakan, “ayo kita ambil, tidak ada yang melihat. Kemudian kita makan es krim” Anak lain menimpali, “ahh walau tidak melihat, Tuhan melihat lho. Dan itu bukan milik kita. Sebaiknya kita ambil uang itu kemudian kita berikan kepada pemuda itu.”

Mungkin banyak anak yang pernah mengalami kejadian serupa, namun respon setiap anak dapat saja beraneka ragam. Respon yang ditampilkan anak dapat saja sama, namun motivasi yang mendasarinya dapat berbeda. Contoh: saat kondisi tersebut, seandainya terdapat dua anak yang tidak mengambil uang tersebut. Anak yang pertama melakukannya karena takut ketahuan atau tertangkap. Anak yang kedua melakukannya karena ia tahu hal tersebut adalah hal yang benar. Bahkan, anak yang kedua mengembalikan uang tersebut; Perbedaan anak yang pertama dan kedua adalah motivasinya, melakukan karena takut dihukum (ketahuan) dengan melakukan karena tahu hal tersebut adalah benar. Tentu saja motivasi yang paling baik adalah seorang anak melakukan sesuatu karena ia tahu hal tersebut benar dan bukan karena takut dihukum.

Lalu bagaimanakah membangun motivasi ini pada anak? Berikut ini beberapa contoh yang dapat dilakukan oleh orangtua.

Hindari penggunaan bahasa ancaman pada anak. Bila anak dibangun dengan bahasa ancaman, maka ia terbiasa melakukan sesuatu karena takut dihukum. Contoh bahasa ancaman: “awas ya, nanti mama.”, “kamu berani melawan yah, nanti papa…”. Orangtua dapat menggantinya dengan bahasa yang lebih memberikan rasa aman, seperti:” ayo dik, bereskan mainannya. Nanti kalo hilang kamu tidak dapat memainkannya lagi lho. Mama juga sedih kalo mainan yang dibeli mama untukmu, kamu hilangkan”
Usahakan untuk memberikan penjelasan moral dari perilaku anak yang diharapkan. Contoh: orangtua dapat memberikan penjelasan moral dari perilaku anak yang menendang orang lain. Penjelasan moral tersebut adalah ketika kita menendang seseorang, maka orang tersebut akan kesakitan dan hatinya akan sedih. Hati orangtua juga akan sedih karena anaknya menyakiti orang lain. Selain itu, hati Tuhan juga akan sedih karena manusia ciptaannya saling menyakiti.

Sediakan waktu untuk berdiskusi terkait nilai-nilai moral dari isi sebuah cerita/film dan kejadian sehari-hari. Orangtua dapat mendiskusikan tentang perilaku tokoh yang ada dalam peristiwa tersebut dan perilaku yang benar/seharusnya ditampilkan dalam situasi tersebut.
Hindari sikap seorang hakim ketika anak datang dengan kesalahannya! Sikap yang menuduh dan menghakimi secara berlebihan akan menimbulkan rasa takut dan trauma pada anak sehingga ia tidak berani untuk terbuka dan datang mengakui kesalahannya di kemudian hari. Ia akan terlatih untuk menyembunyikan kesalahannya agar tidak ketahuan/dihakimi. Ketika anak melakukan kesalahan, orangtua tetap dapat memberikan konsekuensi. Namun, anak perlu mengetahui bahwa orangtua tetap mengasihinya, bagaimana perasaan orangtua terhadap perilaku anak, dan pemahaman akan konsekuensi yang diterima anak.

Mari kita membangun anak dengan menabur kebenaran moral dalam hatinya dan bebaskan anak dari pemberian ancaman akan hukuman. Semoga anak-anak kita memahami bahwa Tuhan melihat hati dan motivasi dari setiap perilakunya. Dan semoga Tuhan menemukan hati atau motivasi anak-anak dalam melakukan sesuatu karena ingin mengasihi dan menyenangkanNYA.

Budiman H. Pranoto, M.Psi., Psi., CGI

IPEKA Counceling Center

Other News

Menapak Langkah Baru: Topping Off Gedung 3 Sekolah Kristen IPEKA…

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan anugerah-Nya, Sekolah…

Selamat kepada 35 Murid IPEKA yang Lulus SNBP 2024!

View this post on Instagram A post shared by Sekolah Kristen IPEKA (@sekolahkristenipeka)

Kunjungan Re-Akreditasi ACSI-WASC ke IPEKA INTEGRATED Christian School

Dalam upaya berkelanjutan untuk mempertahankan standar pendidikan yang tinggi, IPEKA Integrated Christian School (IICS) baru-baru…

Menerapkan Strategi Good Cop-Bad Cop dalam Parenting

Dalam perjalanan membesarkan anak, orang tua sering kali mencari strategi yang efektif untuk mendidik dan…