Yongsun, alumni inspiratif dari IPEKA Puri, membagikan perjalanan jujur dan apa adanya sebagai seorang content creator yang terus berkembang. Latar belakangnya di sekolah kristen membentuk kedisiplinan, kreativitas, dan nilai hidup yang kemudian ia bawa ke dunia digital. Awalnya ia hanya coba-coba, tetapi seiring waktu, ia melihat potensi besar dalam dunia konten—dan benar, dari tahun 2020 hingga 2025, industri ini berkembang pesat bersama dirinya.
Tantangan terbesarnya adalah konsistensi. Ia sering mengunggah konten yang gagal, tidak dikenal orang, dan harus menghadapi rasa jenuh. Ditambah lagi, kurangnya dukungan serta ide yang mandek membuat perjalanan semakin berat. Namun ia bertahan karena memiliki tujuan yang lebih besar: membuat konten positif dan menghibur.
Menurut Yongsun, berkarya tidak boleh hanya mengejar likes atau followers. Itu hanya membuat lelah. Setiap kreator perlu punya tujuan yang jelas—menghibur, mengedukasi, atau memberi dampak positif. Misinya adalah menyediakan hiburan ramah anak, tanpa kata-kata kasar atau unsur negatif, sekaligus menjaga integritas dalam setiap karya.
Ia juga menekankan pentingnya mengenal diri sendiri sebelum memikirkan audiens. Personal branding dimulai dari kepribadian, bukan meniru orang lain. Berkarya memang terasa aneh di awal—ngomong sendiri depan kamera, melihat tampilan diri yang kadang bikin tidak percaya diri—tetapi rasa itu akan hilang seiring waktu.
Pesan terakhir Yongsun sederhana namun penuh makna: kerjakan yang terbaik, tetap konsisten, dan andalkan Tuhan. Identitas tidak boleh diletakkan pada ketenaran, tetapi pada iman. Dengan tujuan yang benar dan ketekunan, setiap orang bisa terus maju dan mencapai keberhasilan di waktunya sendiri.