Hari Batik Nasional – Mengapa Batik Ditetapkan Sebagai Salah Satu Warisan Budaya Dunia?

Hari Batik Nasional diperingati pada hari ini, 2 Oktober 2021. Tanggal 2 Oktober dipilih sebagai Hari Batik Nasional karena pada tanggal itu batik diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda yang berasal dari Indonesia oleh UNESCO. Penetapan UNESCO menjadikan batik sebagai warisan budaya tak benda, bukan sekadar melihat batik sebagai kain bercorak, melainkan juga karena batik diwariskan secara turun-temurun dengan landasan falsafah budaya lokal dan merekam perubahan pada suatu generasi. 

Lantas mengapa batik ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia?

  1. Kaya akan simbol dan filosofi
    Batik sudah mengakar  di masyarakat Indonesia sejak zaman nenek moyang. Keanekaragaman tersebut merupakan hasil akulturasi budaya yang berbeda di Indonesia. Corak dan tekstur tidak pernah sama, batik membawa filosofi dan makna yang dalam. Setiap garis pada logo merupakan ekspresi dari kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Penelitian UNESCO sebelum menjadikan batik sebagai situs warisan dunia telah berlangsung selama bertahun-tahun. Batik tidak hanya dilihat sebagai produk, tetapi juga melestarikan berbagai aspek sejarah dan filosofi yang dikandungnya.
  2. Penghubung antara masa lalu dan masa depan
    Batik diturunkan dari generasi ke generasi dan tetap menjadi penghubung antara masa lalu dan masa depan. Batik sebagai warisan budaya tidak pernah rusak dalam satu dekade tertentu dalam  sejarah. Itu juga yang membuat batik menjadi warisan yang sangat berharga di seluruh dunia. Batik diwariskan oleh nenek moyang kita untuk menjadi  identitas kita. Ini juga  mengapa batik layak mendapat gelar situs warisan dunia. Menurut UNESCO,  yang disebut  warisan tak benda adalah budaya yang telah diwariskan dari generasi ke generasi, dikembangkan dalam masyarakat, dan mempromosikan pembentukan identitas secara berkelanjutan.
  3. Diakui oleh dunia
    Menurut UNESCO suatu warisan budaya akan disebut sebagai warisan budaya apabila  diakui oleh masyarakat kelompok atau individu yang memeliharanya menciptakannya atau mewariskannya kepada generasi berikutnya. Dilansir Kompas.com, seorang arkeolog Belanda JLA Brandes menyebutkan bahwa batik merupakan salah satu dari 10 ciri budaya asli masyarakat Indonesia. Selain itu Thomas Stanford Raffles juga mengenal dan terpesona dengan pesona batik saat berkuasa di Hindia Belanda pada tahun 1811-1816. Penulis Sejarah Jawa ini juga mengakui bahwa batik merupakan salah satu budaya primitif Indonesia.

Mari kita sebagai warga Indonesia melestarikan budaya yang sudah diwariskan oleh leluhur kita, serta selalu mencintai budaya dan produk lokal dengan memakai batik hari ini.

Other News

Menapak Langkah Baru: Topping Off Gedung 3 Sekolah Kristen IPEKA…

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan anugerah-Nya, Sekolah…

Selamat kepada 35 Murid IPEKA yang Lulus SNBP 2024!

View this post on Instagram A post shared by Sekolah Kristen IPEKA (@sekolahkristenipeka)

Kunjungan Re-Akreditasi ACSI-WASC ke IPEKA INTEGRATED Christian School

Dalam upaya berkelanjutan untuk mempertahankan standar pendidikan yang tinggi, IPEKA Integrated Christian School (IICS) baru-baru…

Menerapkan Strategi Good Cop-Bad Cop dalam Parenting

Dalam perjalanan membesarkan anak, orang tua sering kali mencari strategi yang efektif untuk mendidik dan…