Bahkan di beberapa negara yang maju, adapun sejumlah sekolah yang ingin meniadakan waktu istirahat. Ini bukan berarti bahwa para murid tak berhenti belajar dari pagi sampai sore. Mereka masih diberikan waktu untuk makan siang dan jeda waktu untuk berpindah kelas seperti biasanya. Namun dalam jadwal ini, waktu istirahat pada pagi dan/atau sore, di luar jam makan siang tersebut, ditiadakan.
Dari segi pandang dunia pendidikan, ini adalah hal yang wajar. Memasuki perguruan tinggi sangatlah kompetitif, dan murid yang dapat menunjukan bahwa mereka aktif dalam bidang akademis dan non-akademis cenderung akan mendapatkan beasiswa dari perguruan tinggi favorit.
Beban akademis kian lebih berat, karena para murid sudah mempelajari berbagai ilmu yang dulunya merupakan ilmu yang baru bagi generasi sebelumnya. Beberapa murid yang giat bekerja keras merasa tidak cukup untuk sibuk, melainkan ia harus lebih rajin dibanding murid yang lain.
Melihat kondisi ini, apakah waktu istirahat di sekolah ada manfaatnya?
Dalam dunia kerja dan perkantoran, memang betul bahwa kebanyakan perusahaan menawarkan waktu hanya satu jam untuk makan siang, dengan sisa waktu yang produktif. Namun kenyataannya tidak semua karyawan sanggup bekerja non-stop selama 8 jam.
Penelitian telah menunjukan bahwa mengambil waktu istirahat setiap beberapa jam dapat meningkatkan produktivitas dalam jangka panjang. Ini karena produktivitas dan fokus tidak bersifat linear. Contohnya, bekerja 8 jam tidak selalu menghasilkan dua kali jumlah hasil seperti yang dihasilkan 4 jam pertamanya.
Fokus dan konsentrasi bisa melemah setelah beberapa waktu, dan ini menurunkan efisiensi kinerja. Dapat disimpulkan bahwa waktu istirahat dapat menyediakan kesempatan bagi murid-murid untuk menikmati suasana menyegarkan dan mendapatkan fokus kembali.
Peneliti dari studi di atas, Robert Murray, M.D. dan Catherine Ramstetter, Ph.D., mengatakan,
“Waktu istirahat mewakili istirahat yang terencana dari tugas-tugas kognitif yang keras. Ini memberikan waktu untuk bersantai, bermain, berimajinasi, berpikir, bergerak, dan bersosialisasi. Setelah istirahat, siswa memiliki perhatian lebih dan mampu melakukan secara kognitif”.
Kerja keras dan istirahat yang cukup merupakan keseimbangan yang harus dijaga agar dapat mempertahankan produktivitas.

Keunggulan dari waktu makan siang yang lebih lama
Jika sebuah sekolah tidak dapat memberikan waktu istirahat sedikitpun (paling pendek adalah 10 menit) pada waktu pagi atau sore, yang seharusnya mereka lakukan adalah menawarkan waktu makan siang yang lebih lama, minimal 90 menit.
Ini memberi kesempatan bagi para murid-murid untuk melakukan kegiatan sehat seperti olahraga. Murid-murid dapat menggunakan waktu 15 menit untuk makan siang, dan menghabiskan sisa waktunya untuk berolahraga dan mempersiapkan dirinya untuk belajar lagi.
“Olahraga itu sehat. Banyak anak menderita obesitas. Bahkan anak-anak dengan berat badan yang sehat akan mendapatkan manfaat dari aktivitas fisik. Pada kenyataannya, mereka memerlukan olahraga untuk kesehatan yang optimal. Di luar ruangan adalah tempat terbaik bagi anak-anak untuk membakar kalori, melatih keterampilan fisik, dan mengalami kegembiraan yang murni karena gerakan,” kata Rae Pica, penulis Why Kids Need Recess.
Kelas olahraga tidak bisa dijadikan pengganti untuk waktu istirahat yang berkualitas. Kelas olahraga biasanya hanya disediakan satu kali seminggu, sedangkan kegiatan fisik dan olahraga lebih baik dilakukan setiap hari seiring dengan sekolah.