Mengapa Anda Menjadi Orangtua?

Majalah The Times menuliskan tentang sebuah berita yang menarik terkait seorang wanita yang mengandung di usia 43 tahun. Namun sebenarnya apa yang luar biasa dari berita tersebut? Karena faktanya sekarang makin banyak wanita yang mengandung di usia selanjut itu. Hal yang menarik adalah alasan dari wanita tersebut untuk mempunyai bayi. Adapun alasan wanita itu mengandung karena ia berharap agar anak yang dikandungnya dapat menjadi donor sumsum tulang belakang bagi anak perempuannya yang sekarang berusia 17 tahun. 

Dari artikel diatas, kita mendapati setiap orang tua pasti memiliki alasan untuk mempunyai anak, terlepas dari apakah alasan itu baik atau tidak. Pertanyaan yang perlu kita jawab adalah mengapa saya mau menjadi orang tua?. Berdasarkan hasil penelitian, penulis The Parents Test mengemukakan empat alasan menjadi orang tua yaitu:

  1. Ego : ada pasangan yang menjadi orang tua hanya untuk kepentingan dirinya sendiri. Alasan yang digunakan misalnya, supaya punya anak yang dapat menyandang nama saya, dapat mewarisi uang dan harta saya, supaya saya dianggap orang tua yang paling hebat, merasa bangga dan lengkap.
  2. Kompensasi: ada pasangan yang beranggapan dengan memiliki anak, maka sang anak dapat menutupi kekurangan dalam diri ataupun perkawinan mereka. Alasan yang dimiliki misalnya, supaya perkawinan lebih bahagia, supaya merasa lebih feminin atau maskulin, dan untuk memperbaiki latar belakang keluarga yang kurang bahagia. 
  3. Mengikuti kebiasaan orang banyak: ada pasangan yang ingin memiliki anak hanya karena memang sudah selayaknya dimiliki sama seperti kebanyakan orang. Motif yang dipegang misalnya, ingin sama seperti kebanyakan orang pada umumnya, untuk menyenangkan orang tua pasangan, dan juga untuk menghindari ejekan dari teman teman.
  4. Kasih sayang: ada pasangan yang memiliki anak karena mereka siap mencurahkan kasih sayang ke dalam kehidupan sang anak dan keluarga yang mereka bentuk. Alasan yang dimiliki misalnya, supaya memiliki kesempatan untuk membahagiakan anak, mengajarkan segala sesuatu yang indah, memperoleh kepuasan dengan memberi diri pada sang anak serta menolong sang anak agar bertumbuh dan berkembang.

Penulis The Parents Test menyatakan bahwa alasan keempat merupakan alasan yang paling baik. Mengapa demikian? karena salah satu kebutuhan dasar manusia termasuk juga anak-anak ialah kebutuhan kasih sayang atau rasa cinta. Ketiadaan akan kasih sayang menjadi penyebab utama masalah emosional, perilaku dan bahkan kesehatan fisik. Kehangatan cinta kasih dan keintiman sangat penting bagi anak-anak dalam proses tumbuh kembang mereka. 

Kasih sayang juga erat kaitannya dengan perasaan dimiliki. Belongingness and love needs mendorong anak untuk memiliki ikatan emosional dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lain. Memang harus diakui, bahwa kasih sayang merupakan kebutuhan anak yang paling utama. Kasih sayang membuat anak merasa diperhatikan, tidak sendiri, tidak disisihkan, dan tidak ditelantarkan. Selain itu, anak juga bertumbuh lebih sehat secara emosi, sosial, dan kerohanian. Anak yang demikian akan merasa bahwa dirinya penting, berharga dan patut dicintai. Hal ini akan membuat anak menjadi lebih leluasa mengembangkan dirinya, merasa diterima seutuhnya, dan kelak lebih mudah pula dalam mengasihi orang lain. Namun, saat orang tua mencurahkan kasih sayang kepada anak-anak harus diimbangi juga dengan ketegasan dan kedisplinan. Hal ini menolong anak-anak untuk tidak tumbuh menjadi anak yang egois, keras kepala dan sulit diatur. 

Hendaknya pula kasih orang tua yang dicurahkan kepada anak merupakan kasih yang Alkitabiah. Maksudnya adalah kasih yang didasarkan kepada kasih Kristus (1 Yoh.4:7-8). Apabila kasih ini ditemukan pada diri anak, maka ia tidak akan terbelenggu untuk mengasihi diri sendiri. Oleh karena itu,  keluarga harus menjadi pusat dimana kasih itu mengalir kepada anak-anak dan terpancar keluar kepada sesama. Sewaktu sebuah keluarga mengasihi dengan kasih Alkitabiah, maka keluarga tersebut memancarkan kepribadian Tuhan kepada dunia dengan benar. 

Bagaimana dengan Anda, apa yang menjadi alasan Anda menjadi orangtua?

”Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi”. (I Yohanes 4:10-11).

 

Sumber:
Garry & Anne, Growing Kids God’s Way; Membesarkan Anak Dengan Cara Allah, Jakarta: Yayasan Bina Keluarga Allah, 2001.
Wright, H. Norman, Menjadi Orangtua yang Bijaksana, Yoygakarta: Andi, 2009.

 

Rina Novita Wijayanti, M.K.
IPEKA Counseling Center

Other News

Menapak Langkah Baru: Topping Off Gedung 3 Sekolah Kristen IPEKA…

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan anugerah-Nya, Sekolah…

Selamat kepada 35 Murid IPEKA yang Lulus SNBP 2024!

View this post on Instagram A post shared by Sekolah Kristen IPEKA (@sekolahkristenipeka)

Kunjungan Re-Akreditasi ACSI-WASC ke IPEKA INTEGRATED Christian School

Dalam upaya berkelanjutan untuk mempertahankan standar pendidikan yang tinggi, IPEKA Integrated Christian School (IICS) baru-baru…

Menerapkan Strategi Good Cop-Bad Cop dalam Parenting

Dalam perjalanan membesarkan anak, orang tua sering kali mencari strategi yang efektif untuk mendidik dan…